Senin, 17 Desember 2007

3M yang Harus Anda Miliki dan yang harus Anda Hindari

Kita semua ingin sekali memberi dan menerima lebih banyak pengakuan, meskipun seringkali kita tidak menyadari betapa besarnya keinginan ini. Biasanya, kebanyakan dari kita tidak mengakui orang lain secara konsisten atau mengungkapkan penghargaan atas semua hal indah, sehingga kita sering menganggap hal itu wajar. Namun, bila Anda memberikan pengakuan atas kontribusi orang lain dalam hidup Anda sekecil apapun itu, maka Anda telah memberikan sesuatu yang penting kepada orang tersebut. Untuk itu, kita perlu mahir dalam menggunakan 3M yang pertama, yaitu : Mengakui, Menghargai dan Mengagumi.
Melatih ketiga hal tersebut, ( Mengakui, Menghargai dan Mengagumi), akan mengakrabkan, menyenangkan jiwa, dan meningkatkan hubungan kita. Mengakui berarti memperhatikan kualitas atas sumbangan yang luar biasa dalam diri seseorang atau sesuatu. Menghargai berarti menangkap sifat dan nilai sesuatu atau seseorang dan mengungkapkan syukur. Mengagumi berarti memiliki kekaguman atau rasa hormat yang mendalam, diilhami dari sesuatu yang luar biasa atau menakjubkan.
Orang tumbuh bersama seseorang yang mampu mengekspresikan 3M tersebut punya kenangan yang begitu indah dan menikmati saat-saat yang luar biasa. Karena dihargai mungkin merupakan salah satu keinginan terdalam dari setiap mahluk, terutama manusia.Tidak ada ras atau suku di dunia ini yang tidak menciptakan ritual untuk mengungkapkan penghargaan terhadap orang lain. Dalam budaya modern, upacara penghargaan itu meliputi segala hal, dari pesta ulang tahun, penghargaan kemanusiaan, oscar, dan hadiah Nobel Perdamaian. Sama pentingnya dengan penghargaan, kebanyakan orang kurang dihargai oleh keluarga, teman-teman, dan rekan mereka.
Untuk itulah ada 3M lain yang perlu dihindari, yaitu: Mengkritik, Mengeluh dan Menyalahkan. 3M Yang ini, sangat mematikan. Siapapun yang menerimanya, cepat atau lambat akan mengalami kematian semangat, jiwa dan dengan cepat tubuh akan mengikuti.
3 M diatas, kesemuanya dimulai dengan yang namanya Perkataan. Dengan perkataan, Anda bisa membuat seseorang mengalami kehidupan atau kematian. Jadi akan lebih baik, jika perkataan kita menghidupkan, memberi semangat dan inspirasi untuk orang lain.
Berikut beberapa tips pengakuan yang bisa Anda berikan kepada orang lain:
1. Tekankan pada karakter dari pada penampilan. Hal ini akan melekat lebih lama!
2.Akui orang lain dengan cara yang paling berarti bagi mereka. Ini menunjukkan perhatian yang sungguh-sungguh.
3. Katakan semua hal yang paling penting. Anda akan berterima kasih karena melakukannya.
4. Lakukan pujian dengan tulus. Orang dapat merasakan perbedaannya.
5. Seringlah mengungkapkan perasaan cinta. Ini merupakan nutrisi bagi jiwa.
6. Bicarakan hanya kebaikan orang lain di tengah banyak orang. Ini sangat meneguhkan.
7. Biarkan orang lain mengetahui bagaimana meningkatkan hidup Anda. Ini pujian tertinggi.

Sebuah pujian kepada orang lain akan menghasilkan sepuluh pujian untuk diri Anda.
Peribahasa Jepang

Adaptasi dari : Positive Parenting, Diana Loomans & Julia Godoy;BIP

Senin, 10 Desember 2007

Pengaruh TV pada Anak

Akhir pekan lalu, kebetulan ada acara keluarga dan berkumpul dengan beberapa sepupu. Sewaktu sedang ngobrol sana-sini, salah seorang keponakan saya berlari pada mamanya dan merengek, “Mama.. nyanyiin lagu memanggil hantu dong.. biar Filina tahu..”. Kemudian mamanya menyanyikan sebait dari lagu yang ngga jelas itu, untuk membuat anak itu senang. Sambil tertawa mamanya memberi tahu kami, “Ini akibat kemaren dia nonton film kuntilanak…”

Akhirnya obrolan mengarah kepada pengalaman para sepupu tentang tv dan pengaruhnya pada anak mereka. Salah satu sepupu menceritakan bahwa anaknya lebih parah lagi, “Anakku malah pernah memarahi pengasuhnya seperti ini: Kamu itu cuma pembantu, dan pembantu itu harus dengar apa kata majikan! Mengerti!” Kami bertanya, “Siapa yang ngajarin?”

“Sinetron, apa lagi… dia sering nonton sinetron sampe hapal sound tracknya.”

Mungkin mereka bisa menertawakan, namun saya hanya tersenyum pahit. Tanpa disadari melalui televisi, bangsa ini sedang membangun sebuah generasi mendatang yang memiliki karakter yang mengerikan. Sebagian besar orang tua bekerja dari pagi hingga malam hari, sehingga tidak memiliki jangkauan untuk memperhatikan apa yang menjadi konsumsi media anak-anak mereka. Anak dengan leluasa melahap sajian tayangan yang tidak tersortir lagi. Ketika orang tua menyadari bahwa sikap, perkataan dan tindakan anak mereka yang menjadi cenderung negative dan berusaha memperbaikinya, hal itu menjadi pekerjaan yang tidak mudah lagi.

Masa ini, menjadi orang tua bukanlah tugas yang mudah. Fasilitas, kemudahan, dan semua tehnologi yang ada membuat anak memiliki akses keberbagai hal yang orang tua kadang tak dapat kendalikan. Jika Anda tidak ingin anak Anda berceloteh dan bersikap yang tidak sepantasnya, mungkin ini saatnya untuk mengajar anak Anda diet mengkonsumsi tayangan media. Aturlah makanan medianya seperti TV, game, musik, dan bacaannya. Pastikan apa yang masuk kedalam hidupnya adalah hal-hal positif dan berkualis. Ingat hal ini, “Garbage in, garbage out”. Jika yang masuk sampah, maka yang keluar adalah sampah. Beri pengertian kepada anak Anda mengapa Anda melarangnya mengkonsumsi tayang-tayangan tertentu, sehingga dia tidak merasa terkekang.

Mari kita bangun generasi anak cucu kita, menjadi generasi yang berbudi pekerti luhur, dan positif.

Selasa, 04 Desember 2007

SMART

Amsal 16:3
Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.

Waktu harus dipandang sebagai sumber daya yang tak terkira nilainya dan pantang disia-siakan begitu saja. Orang yang memegang teguh visi dan misi dalam hidupnya akan memandang waktu sebagai hal yang sangat penting. Bagi orang-orang seperti inilah manajemen waktu sangat diperlukan. Jika seseorang bisa mengatur waktunya dengan baik, orang seperti ini cenderung tidak mengeluh soal waktu, apakah waktu yang berjalan dengan lambat ataupun waktu yang berlalu dengan cepat. Apakah goal Anda di tahun ini sudah ada yang terwujud? Mengingat waktu yang terus berjalan mendekati akhir tahun.

Ketika membuka catatan pribadi, saya kembali diingatkan untuk menetapkan tujuan dengan unsur SMART: Specific, jelas apa yang mau kita tuju. Measurable, dapat diukur. Achievable, dapat dicapai sesuai dengan kapasitas kita. Realistic, atau realistis, menghadapi kenyataan dengan segala batas waktu. Time-bound, menetapkan batas waktu. Setiap pekerjaan punya batas waktu akhir yang tegas, demikian pula dengan goals yang sudah kita tetapkan.

Sebuah tujuan harus direncanakan dengan sejelas-jelasnya. Bukan hanya dengan pernyataan, “Bagaimana saya meraih prestasi dan berapa lama mencapai target?” Tidak ada kata terlambat bagi mereka yang mau mencapai keberhasilan dalam bidang apapun, selama mereka bisa merencanakannya dengan SMART. Biarlah catatan di atas bisa mengingatkan kita kembali untuk tetap membuat perencanaan yang baik guna meraih prestasi yang lebih tinggi.

Buatlah perencanaan yang baik untuk masa depan Anda.

www.jawaban.com